Pertandingan Olimpiade Tokyo Ditunda Hingga 2021

Cincin Olimpiade yang terlihat di depan Jembatan Pelangi ikonik dan Menara Tokyo di Taman Laut Odaiba pada 20 Januari 2020 di Tokyo, Jepang. (Foto oleh Clive Rose / Getty Images).


Jakarta, STARSPORT Presiden Komite Olimpiade Internasional menegaskan bahwa Olimpiade Tokyo yang sempat ditunda ini akan tetap berlangsung pada tahun depan "dengan atau tanpa Covid”.

Thomas Bach mengonfirmasi kepada kantor berita AFP bahwa Olimpiade akan berlangsung pada 23 Juli 2021. Ia menyebutnya sebagai "Olimpiade yang menaklukkan Covid".

Sebelumnya Olimpiade Tokyo dijadwalkan pada Juli 2020, namun dengan adanya pandemi Covid-19, maka terpaksa harus ditunda hingga 2021.

Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengatakan bahwa mereka tidak akan menunda Olimpiade setelah 2021.

"Pertandingan (Olimpiade Tokyo) itu tadinya bertema Reconstruction Games atau Pertandingan Rekontruksi," kata Bach kepada AFP, mengacu pada bencana gempa bumi dan tsunami di tahun 2011 yang melanda Jepang.

"Sekarang ini temanya menjadi pertandingan untuk menaklukkan Covid, cahaya di ujung lorong," tambahnya.

Pada bulan Juli lalu, Kepala Eksekutif Tokyo 2020, Toshiro Muto, mengatakan ada kemungkinan Olimpiade tetap digelar dengan jumlah penonton yang "dibatasi", namun mereka menyebut kemungkinan untuk tidak ada penonton sama sekali dapat terjadi.

Muto mengaku akan "menyederhanakan" upacara pembukaan dan penutupan Olimpiade, serta mengurangi jumlah staf dan delegasi dari masing-masing negara.

Di samping itu lebih dari 11.000 atlet dari 200 negara dijadwalkan akan mengambil bagian dalam Olimpiade 2020. Namun, belum jelas bagaimana pembatasan perjalanan dapat memengaruhi partisipasi mereka, karena perbatasan Jepang saat ini sebagian besar tertutup untuk pengunjung asing.

Mengenai ketentuan bagi atlet, Muto mengungkapkan vaksin bukanlah prasyarat untuk Olimpiade, meskipun para ahli kesehatan meragukan apakah Olimpiade dapat digelar tanpa vaksin.

"Jika vaksinnya sudah siap, itu akan menguntungkan, tetapi bukan berarti kami tidak tidak bisa mengadakan acara tanpa itu - ini bukan prasyarat," ungkapnya.

Ketua Panitia Olimpiade Tokyo 2020, Yoshiro Mori menyebutkan Olimpiade Tokyo harus dibatalkan jika tidak diadakan pada 2021.

Menjelaskan keputusan ini Presiden IOC Thomas Bach memaparkan, "Anda tidak dapat selamanya mempekerjakan 3.000 hingga 5.000 orang dalam komite penyelenggara. Anda tidak dapat setiap tahun mengubah seluruh jadwal olahraga di seluruh dunia dari semua federasi utama," ujarnya.

Sebelum pandemi, Olimpiade hanya pernah dibatalkan karena perang, tetapi tidak pernah ditunda. Dengan keputusan yang telah dipertimbangkan, maka dapat dipastikan Olimpiade Tokyo akan dilaksanakan pada tahun 2021 mendatang.

Selain itu pejabat senior Komite Olimpiade Internasional (IOC) Dick Pound berpendapat bahwa para atlet yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo 2021 harus diprioritaskan untuk mendapat vaksin Covid-19. Menurutnya, prioritas vaksin bisa membuat atlet hadir dalam pelaksanaan Olimpiade Tokyo yang sempat tertunda satu tahun.

Anggota terlama IOC asal Kanada itu mengatakan bahwa Olimpiade masih dapat dilanjutkan dengan partisipasi atlet massal, tetapi hanya jika mereka divaksinasi.

"Di Kanada terdapat sekitar 300 sampai 400 atlet, rasanya bisa untuk mengambil beberapa ratus dari jutaan vaksin yang tersedia agar bisa mewakili negara dalam acara sebesar ini. Saya rasa publik tidak akan mempermasalahkan hal itu," kata Pound.

Ia melanjutkan, "Ini adalah keputusan yang harus dibuat oleh setiap negara dan akan ada orang yang mengatakan bahwa atlet melompati antrean, tetapi saya pikir itulah cara paling realistis untuk melanjutkannya." tutup Pound.

Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga menegaskan kembali niatnya untuk mengadakan Olimpiade. Ia sangat yakin Olimpiade tetap dapat berjalan dengan baik meskipun di tengah pandemi Corona.

Ia menjelaskan bahwa, "atlet asing akan hadir lebih telat dan akan kembali ke negara masing-masing lebih cepat," jelasnya. 

Yoshihide juga menambahkan bahwa akan ada kebijakan bagi para atlet yang nantinya diterapkan selama pagelaran Olimpiade berlangsung di mana, “Selama di perkampungan atlet mereka harus melalui tes kesehatan empat hingga lima hari sekali dan para atlet tidak diperkenankan berbicara dengan suara keras, menghindari kerumunan, dan tetap memakai pelindung wajah serta masker,” pungkasnya. 

Dengan memperketat protokol kesehatan yang akan diterapkan pada Olimpiade Tokyo 2021 ini diharapkan mampu membuat seluruh atlet dari manca negara dapat merasa aman dan antusias untuk berpartisipasi dalam pesta olahraga lima tahunan tersebut.



Source: Tokyo2020.org

Komentar