Kisah Edgar Xavier Marvelo, Peraih Emas di Saat Terakhir Sang Ayah

 

Ilustrasi Edgar Xavier Marvelo dan Sang Ayah. (Foto: Tim Indonesia Official)

Jakarta, STARSPORT Edgar Xavier Marvelo merupakan atlet wushu asal DKI Jakarta yang mempunyai segudang prestasi di kancah Internasional.  Pria yang akrab disapa Marvelo ini mulai mengenal seni bela diri wushu sejak berusia 6 tahun. Lalu seiring berjalannya waktu ia pun memutuskan untuk menekuni olahraga ini hingga menginjak usia 13 tahun, Marvelo berhasil menyabet medali emas di ajang Kejuaraan Dunia Wushu tingkat junior.

Selanjutnya, pria kelahiran 16 Desember 1998 ini menambah catatan prestasinya dengan mampu merebut medali emas pada perhelatan Asean Schools Games Filipina 2014 dan Kejuaraan Nasional Wushu Junior 2015. Hal ini mengantarkan kariernya yang kian menanjak.

Tak hanya berpestasi di bidang olahraga wushu, laki-laki modis dan penggemar film-film kungfu ini juga ternyata dikenal pintar dalam akademik. Ia menempuh pendidikannya di SMP dan SMA Jubilee School dan mampu menyelesaikan dengan waktu yang lebih cepat yaitu hanya dalam 4 tahun. Berbeda dengan orang-orang pada umumnya yang menghabiskan waktu 6 tahun.

Kemudian, atlet yang berusia 18 tahun tersebut dikirim ke Kazan, Rusia untuk mengikuti Kejuaraan Dunia Wushu. Saat itu Marvelo pun berhasil membawa pulang medali perak untuk Indonesia. Selang beberapa bulan kemudian, Ia pun melengkapinya dengan mendulang medali perunggu di SEA Games 2017 yang berlangsung di Malaysia.

Pada tahun berikutnya, untuk kesekian kalinya Marvelo mengukir prestasi di tingkat yang lebih tinggi yaitu pada perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta. Pada hari pertama dirinya berhasil meraih medali perak di kelas Cangquan dengan poin 9.72. Ia kalah tipis dari Sun Peiyuwan, atlet asal China yang memperoleh skor 9.75.

Meski demikian, Marvelo tetap bersyukur dan merasa bangga atas pencapaiannya. Ia mempersembahkan medali perak Asian Games tersebut kepada kedua orang tua dan seluruh masyarakat Indonesia yang telah memberikan dukungan.

Namun pada pesta olahraga Asia Tenggara edisi berikutnya, Marvelo yang kembali berlaga dan sukses mempersembahkan dua emas SEA Games 2019 saat itu tidak dapat merayakan kemenangan dengan sempurna sebab sang ayah, Lo Tjhiang Meng dikabarkan telah meninggal dunia beberapa jam sebelum laga final di World Trade Center, Manila, Selasa (3/12/2019).

Marvelo berhasil menoreh dua medali emas untuk Indonesia dari cabang wushu di hari ketiga SEA Games 2019. Atlet yang kini menginjak usia 22 tahun itu merebut emas dari nomor daoshu atau gunshu combined putra dan duilian putra.

Melalui akun Instagram miliknya, Marvelo mempersembahkan dua medali emas tersebut untuk mendiang sang ayah yang meninggal beberapa jam sebelum laga final.

"Dua medali emas, untuk ayah," tulis Marvelo melalui Instagram.

Marvelo juga mengaku sempat berjanji kepada sang ayah untuk meraih medali emas di SEA Games 2019. Janji tersebut diungkapkan sebelum ayahnya tiada.

"Sebelum alat bantu dicopot, (saya) ada ngomong sama papa, kalau saya janji akan melakukan ini (mendapatkan medali emas) untuk papa. Waktu itu saya langsung kabarin mama, kalau saya belum bisa pulang ke Indonesia karena ada musibah badai di Filipina," ujar Marvelo yang mengenang momen pertandingan yang takkan terlupakan itu.     

Sementara itu Sekjen Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), Ngatino memberi apresiasi kepada Marvelo yang tetap tampil di final meski sang ayah baru saja meninggal. Pengorbanan Marvelo membuat PB WI telah memenuhi target dua medali emas.

Di samping itu Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI) Iwan Kwok mengatakan, “Marvelo mendengar kabar berita duka tersebut sebelum dirinya bertanding. Di kejuaraan SEA Games 2019 kali ini, Marvelo meraih emas. Ia tetap bermain baik meskipun dirinya tengah dalam kondisi berduka,”.


Atlet wushu putra Indonesia, Edgar Xavier Marvelo saat penyerahan medali dalam final men gunshu putra SEA Games 2019 di World Trade Center, Manila, Filipina, Selasa (3/12/2019). (Foto: Kompas)

Alasan kuat Marvelo untuk tetap tampil maksimal di final kala itu karena adanya dorongan pesan sang Ayah, “Papa pernah berpesan, apa pun yang terjadi, saya diminta tidak boleh berhenti bermain wushu. Hari itu, aku menjalankan apa yang papa pesan," ungkapnya.

Marvelo merupakan sosok atlit muda yang menginspirasi semua orang khususnya bagi generasi penerus bangsa. Dari sepenggal kisahnya ini dapat menggambarkan arti pengorbanan yang sesungguhnya, meskipun dirinya sedang berada di titik terendah sekali pun, namun ia tetap bangkit untuk memberikan yang terbaik kepada negara dan mendedikasikan dua medali emas untuk sang Ayah tercinta.


Source : CNN Indonesia, Tim Indonesia Official


Komentar