Medali Olimpiade Tokyo yang akan diperebutkan oleh 11.000 atlet dari seluruh dunia. (Foto: Tokyo 2020). |
Jakarta, STARSPORT ─ Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mulai mematangkan peluang atlet Indonesia yang bisa dikirim menuju Olimpiade Tokyo 2021.
Penanggung jawab
prestasi Indonesia di Olimpiade 2021 yang juga merupakan Sekretaris Jenderal
KOI, Teuku Arlan Perkasa menuturkan pihaknya saat ini tengah membentuk tim
analisis untuk mendata potensi atlet yang lolos ke Olimpiade Tokyo.
"Untuk
Olimpiade, tim ini akan mulai kerja Januari 2021 guna mendata potensi
meloloskan atlet, selanjutnya baru ke potensi medali, lalu ke potensi
emas," ujar Arlan di Kantor KOI, Jakarta.
Untuk meningkatkan
prestasi Indonesia di olimpiade, Arlan mengatakan KOI juga akan mengevaluasi
cabang-cabang olahraga yang memang perlu ditingkatkan pembinaannya.
Ketua Umum KOI Raja
Sapta Oktohari, menambahkan setelah mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari
Kemenpora terkait tim asistensi dan analisis data, selanjutnya KOI akan
menentukan Ketua Kontingen (CdM) untuk Olimpiade Tokyo 2021.
"Jadi program Olimpiade 2021
dimulai hari ini kita masih lakukan sendiri-sendiri. Setelah tim CdM terbentuk,
itu akan jadi alur utama kita komunikasi ke cabang olahraga, sekaligus kita
akan mengawal proses lolos kualifikasi," kata Okto.
Indonesia baru
meloloskan tiga atletnya ke Olimpiade Tokyo 2021. Mereka adalah Lalu Muhammad
Zohri dari cabang atletik, Riau Ega Agatha dari cabang panahan, dan Vidya
Rafika dari cabang menembak.
Menatap
Olimpiade
Melihat peta
persaingan satu tahun terakhir, sektor putra cabang bulu tangkis kembali jadi
ujung tombak Indonesia di Olimpiade Tokyo 2021.
Ganda putra merupakan
sektor paling realistis untuk diandalkan meraih medali emas dari cabang bulu
tangkis yang empat tahun lalu direbut Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Tak muluk-muluk jika
berharap emas Olimpiade dari ganda putra lantaran dua ganda Indonesia kini
bercokol di peringkat satu dan dua dunia. Peringkat pertama dunia ditempati
Marcus/Kevin dan diikuti Ahsan/Hendra di posisi kedua.
Minions, julukan Marcus/Kevin,
merajai turnamen BWF dengan menyabet delapan gelar juara sepanjang 2019. Jumlah
ini sama halnya dengan raihan gelar di tahun sebelumnya, sekaligus terbanyak
oleh satu pasangan dalam setahun. Dua gelar diraih dari super 1000, empat gelar
dari super 750, dan dua gelar dari super 500.
Walau meraih banyak
gelar, Minions masih belum teruji di turnamen besar nan prestisius.
Marcus/Kevin masih gagal di Kejuaraan Dunia dan BWF World Tour Finals.
Mental, pola
komunikasi, dan kontrol emosi jadi masalah utama yang kerap menggagalkan laju
Minions.
Berbeda dengan
Minions, performa Ahsan/Hendra setahun terakhir justru selalu tampil gemilang
di turnamen besar.
Motivasi ingin
membayar kegagalan pada Olimpiade Rio 2016 membuat Ahsan/Hendra semakin
berambisi meraih emas. Ahsan/Hendra punya keunggulan di segi mental,
pengalaman, dan strategi bermain yang mapan.
Namun untuk merebut
medali emas Ahsan/Hendra perlu menjaga kondisi fisik agar aman dari cedera.
Stamina juga harus dijaga agar tak kalah dengan juniornya.
KOI menargetkan jumlah atlet yang
dikirim ke Olimpiade Tokyo 2021 bisa melampaui jumlah atlet pada Olimpiade Rio
2016 yang sebanyak 28 orang. Apalagi beberapa cabang olahraga, seperti angkat
besi, bulu tangkis, renang, dan panjat tebing mempunyai peluang besar untuk lolos
kualifikasi.
Untuk mengukir prestasi yang lebih tinggi tentunya persiapan akan semakin dimatangkan. Meskipun dalam keadaan pandemi Covid-19, KOI menegaskan bahwa para atlet akan tetap fokus untuk berlatih dan menjaga kebugaran tubuhnya agar bisa bertanding di ajang olahraga lima tahunan tersebut.
Source: Kemenpora
Komentar
Posting Komentar